Minggu, 04 Oktober 2009

Islam, Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dalam Pandangan Barat (1)

PENGANTAR

Delapan puluh delapan tahun sudah, sejak keruntuhan mahkotanya, kehancuran Khilafahnya dan penjajahan Barat kafir atas negeri-negrinya umat Islam melewati masa-masa sulitnya…Delapan puluh depalan tahun sudah Barat kafir menjauhkan Islam dari kepemerintahan setelah terlebih dahulu menyempitkan wilayahnya dan mencabut unsur-unsur kekuatan di dalamnya; akidah yang menjadi landasan berfirkir dan aktifitasnya (al-‘aqîdah al-siyâsiah), sistem kehidupan yang komprehensif, Khilafah dan jihad. Barat kafir telah benar-benar mengubah dan mengganti agama ini setelah terlebih dulu mencetak corak ‘aqliyah (pola pikir) kaum Muslim dengan sebuah corak baru yang berdiri diatas dasar kaedah-kaedah pemikiran (al-Qawâid al-fikriyah) yang sama sekali terputus hubungan (al-munqathi’at al-shilah) dengan Allah . Lebih parah lagi, hal ini ternyata dibantu oleh para ‘ulamâ’ sû (ulama buruk yang mabuk dunia) yang berfatwa sesuai dengan kaedah-kaedah pemikiran Barat kafir. Sehingga, hasilnya adalah fatwa-fatwa yang sesat dan menyasatkan (dhâllah mudhillah) umat Islam. Delapan puluh delapan tahun sudah Barat kafir memaksakan undang-undang yang menjijikkan buatan mereka atas kaum Muslim dan menyerahkan kaum Muslim kepada para penguasa antek yang penuh dengan keburukan; penguasa-penguasa antek yang mereka jadikan sebagai ekor dan mereka gerakkan untuk membantai umat Islam dan merampas seluruh kekayaannya. Sehingga, akibat kebejatan penguasa-penguasa antek itu, umat ini tertimpa bencana yang tiada tara besarnya; pembantaian, pemenjaraan, penyiksaan, pengasingan, pengisolasian, penghinaan, pemiskinan, pembodohan, pengrusakan dan penyesatan…Delapan puluh delapan tahun sudah perjalanan penyiksaan umat Islam di tengah jalan yang penuh dengan kepedihan, air mata dan konspirasi atas mereka, dan hal ini masih terus berlangsung hingga kini.

Akan tetapi, setelah lewat delapan puluh delapan tahun, umat ini mulai menyadari bahwa mereka telah berbuat zhalim terhadap diri mereka sendiri dengan sebab menjauh dari pemahaman dan penerapan Islam yang benar, yang karenanya, umat ini mengarungi masa-masa kehidupan yang amat sempit (ma’îayat[an) dhank[an]) sebagai mana dituturkan al-Quran al-Karim sebagai akibat berpaling dari dzikir Allah, syari’at Allah dan hukum Allah . Umat Islam kini telah menyadari bahwa tiada jalan keluar dari semua itu kecuali dengan Khilafah Rasyidah. Karena itu, tekadnya semakin kuat untuk mewujudkan cita-citanya ini, dan mereka benar-benar optimis akan keterwujudannya meskipun berbagai rintangan mereka hadapi. Semetara itu, kaum Barat kini hampir saja gila akibat takut kembalinya Khilafah yang akan menghancurkan-leburkan hadharah (peradaban) mereka.

Inilah yang kita saksikan pada hari ini di berbabagi negeri kaum Muslim; Afganistan, Irak, Palestina, Somalia, Kasymir, Turikistan dan Chechnya. Inilah satu tujuan yang telah menjadi cita-cita seluruh kaum Muslim, yakni mengubah keberadaan mereka dengan cara benar-benar kembali kepada Allah  melalui jalan Khilafah Rasyidah. Sementara itu, satu-satunya pikiran yang telah menghantui Barat kafir adalah mencegah kembalinya Khilafah Rasyidah ini. Inilah hakekat pertarungan antara kaum Muslim melawan kaum Barat kafir. Sementara itu, semua slogan-slogan yang selama ini mereka gembar-gemborkan; perang melawan teroris (war on terorism), melawan ekstrimis dan lain sebagainya, tak ubahnya hanya untuk menaburkan debu ke dalam mata (dzarr al-ramâd fî al-‘uyûn).

Umat Islam kini melihat pada sebuah perubahan yang fundamental lagi menyeluruh, mereka benar-benar dipenuhi harapan, harapan akan bebas dari segala bencana yang selama ini telah dan sedang melandanya. Harapan umat ini sesuai dengan janji Rasulullah  bahwa kelak di akhir masa akan tegak sebuah negara Khilafah Rasyidah. Dan harapan ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh pakar-pakar Barat kafir yang menghawatirkan kembalinya abad ke enam dan ke tujuh pada masa Nabi , dihidupkannya kembali Khilafah, yang sering mereka sebut dengan ‘kerajaan’ Islam yang membentang luas. Dan harapan ini tentu saja sesuai dengan yang didakwahkan Hizbut Tahrir yakni penegakan Khilafah Rasyidah kedua yang mengikuti manhaj kenabian dan sesuai dengan apa yang selama ini diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir dengan penuh kekonsistenan.

Ya Allah, dakwah ini adalah dakwah-Mu dan pertolongan adalah pertolongan-Mu. Kami semua selalu taat kepada perintah-Mu. Ya Allah, muliakanlah kami dengan Khilafah Rasyidah yang akan memuliakan Islam dan kaum Muslim, yang akan menghinakan kekufuran dan kaum kafir, dan jadikanlah Khilafah itu sebagai pintu gerbang berbondong-bondongnya manusia masuk ke dalam agama-Mu, dan wujudkanlah di atas pangkuannya seluruh kabar gembira yang telah Engkau kabarkan. Amin. (sumber : majalah alwaie arab edisi khusus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar