Kamis, 24 September 2009

Islam Kehidupan yang unik

Islam adalah agama yang unik, kenapa? ya karena sangat berbeda dengan pola hidup lainnya, islam mewajibkan setiap pemeluknya untuk secara konstan (24 Jam) dalam suatu warna kehidupan tertentu, tidak berganti dan berubah karena situasi dan maupun kondisi. Hmmm unik ya? Yuk kita gali lebih dalam.

Islam adalah agama Alloh yang diberi nama langsung oleh-Nya. Pada umumnya nama agama disandarkan pada pendiri agama tersebut atau kepada kaum tempat agama tersebut lahir. Namun Islam adalah agama samawi (langit) yang langsung dari Alloh bahkan namanya pun juga dari Alloh SWT. :

أ¢â‚¬إ“Sesungguhnya agama yang diridhoi Alloh hanyalah Islamأ¢â‚¬? (Q.S. Ali Imran :19)

Islam Agama yang khas
Islam mengharuskan setiap muslim untuk selalu mengikatkan dirinya dengan pola kehidupan islami, sehingga terbentuk suatu kepribadian yang menjadikan setiap pemeluknya akan selalu merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Bila para pemeluknya berada diluar kehidupan islami pasti akan terasa bagaimana ketenangan dan kebahagian tersebut terenggut dari jiwa mereka. Banyak lho muslim yang kemudian pindah / hijrah kenegara lain (terutama kenegara-negara islam) hanya demi mencari ketenangan dalam beribadah, dan mendalami Islam.

Kenapa sih kalo lingkungan engga islami membuat orang muslim engga betah? hehehe banyak faktornya, namun yang jelas kudu dipahami dulu bagaimana sih Islam menciptakan kebahagian dan ketenangan bagi para pemeluknya. Gini coy ceritanya, Islam itu datang dengan sejumlah pemahaman tentang kehidupan yang kemudian akan membentuk pandangan hidup tertentu. Islam hadir dalam dalam bentuk garis-garis hukum yang global (khuthuuth ‘ariidhah), yang artinya makna-makna tekstual yang umum namun mampu memecahkan seluruh problematika kehidupan manusia, hebat bukan?

Ini contohnya, aturan - aturan yang bersifat umum seperti “jangan mendekati zina” nampak sederhana, namun cukup efektif, karena stressing dari aturan tersebut adalah jangan mendekatinya, bukan terus berarti kalo zina boleh, namun, mendekati saja sudah haram apalagi zina. Nah kalo kita lihat dalam kenyataan di negara kita ini, mau mendefinisikan parno eh porno aja susah amiiiir, ada yang bilang ini tidak parno, sementara yang lain tidak setuju, runyam bukan? kalo kita lihat dari aturan umum tersebut jelas sekali, jadi ngapain ribut soal definisi, yang jelas niatannya apa sih mempertontonkan aurat keorang lain?

kalo dijawab suka-suka dong, weleh, suka-suka kok menjadikan orang lain nambah dosa? Kalo mau bikin dosa jangan ajak-ajak orang lain donk, dan udah pasti bakal kena delik umum lainnya yaitu “Amar ma’ruf nahi mungkar” alias mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. hihihi udah kena 2 pasal.

Itulah sekelumit contoh bila islam tidak diterapkan dengan menyeluruh, akan menjadikan pemeluknya tidak tenang dan tidak bahagia. berbagai persoalan baru yang cukup pelik malah muncul, karena keinginan manusianya sendiri untuk mengubah-ubah hukum Alloh.

Nah nyambung lagi ke masalah semula, dari hukum/aturan yang sifatnya umum tersebut ternyata bisa lho digali lagi (di-istimbath) berbagai pemecahan setiap masalah yang muncul dalam kehidupan manusia. Wuiih keren nyak!

Islam menjadikan cara pemecahan problema kehidupan tersebut bersandar pada satu landasan fikriyah (dasar pemikiran) yang jelas, kenapa? karena kalo landasannya aja engga jelas mana bisa dijadiin pegangan? tul engga? But apa buktinya sih kalo ajaran islam itu kuat?

Ajaran Islam bersih dari unsur campur tangan manusia, Islam murni datang dari Alloh SWT. Bahkan nama أ¢â‚¬إ“Islamأ¢â‚¬? adalah nama yang berasal dari Alloh SWT, bukan dari manusia. Seperti Firman Alloh SWT.:

?ث†???آ§?â€‍?†?â€ک???آ¬?’?…?? ?آ¥???آ°???آ§ ?â€،???ث†???‰
Demi bintang ketika terbenam.

?آ ?…???آ§ ?آ¶???â€‍?â€ک?? ?آµ???آ§?آ­???آ¨???ئ’???…?’ ?ث†???…???آ§ ?????ث†???‰
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.

?آ ?ث†???…???آ§ ?????†?آ·???â€ڑ?? ?آ¹???†?? ?آ§?â€‍?’?â€،???ث†???‰
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya.

?آ ?آ¥???†?’ ?â€،???ث†?? ?آ¥???â€‍?â€ک???آ§ ?ث†???آ­?’???إ’ ?????ث†?آ­???‰
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).(QS An-Najm:1-4)

Tuh Jelaskan? Karena Alquran langsung dari Alloh SWT. maka wajar donk kalo alquran bisa dijadikan dasar yang jelas dan kuat, sehingga kemudian dapat diambil hukum atas setiap pemikiran cabang (pemikiran baru yang muncul) dari hukum-hukum dasar tersebut. Alias semua hukum dalam islam baik yang lama maupun yang baru bisa digali dari satu dasar yang sama Al Quran dan As Sunnah.

Islam memberikan batasan-batasan kepada manusia dengan pemikiran tertentu, namun tidak membatasi aktifitas berfikir manusia, bahkan memberikan kebebasan kepada akal manusia. Islampun mengikat perilaku manusia dengan pemikiran-pemikiran dan hukum-hukum tertentu, namun tidak menjeratnya. Bahkan Islam telah memberinya keleluasaan. Pernah denger cerita dari Agama sebelah? yang pada jaman dulu (jadul) gereja pernah mengeksekusi para ilmuwan, karena dianggap bertentangan dengan gereja?

Dalam Al Qurأ¢â‚¬â„¢an banyak lho ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya:

‘Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya’. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan’. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir’ (QS 2:219)

Ada juga dalam ayat lainnya tentang pertanyaan yang dilontarkan Allah mengenai tingkatan intelektualitas manusia, sebagaimana firman Allah yang artinya:

Katakanlah: ’samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?’, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaranأ¢â‚¬?. (QS 39:9)

Jadi ayo kita rubah pandangan kita terhadap dunia ini, dengan cara pandang islam, apalagi kalo kamu ngaku muslim, kudu banget alias wajib hukumnya. Terus gimana sih seorang muslim memandang dunia ini? Pandangan seorang muslim terhadap dunia ini adalah suatu pandangan yang penuh dengan cita-cita, serius, realistis dan proporsional. hehehe mantab.

Bagi seorang muslim dunia harus diraih namun tidak boleh jadi tujuan dan emang tidak boleh jadi tujuan bro! Kalo dunia jadi tujuan udah pasti waktu kamu bakal habis buat nyari dunia, Kalo udah dapet mati juga engga dibawa, namanya juga nyari dunia, ya ditinggal di dunia, rugi amat nyak? Terus jadi muslim ngapain ya didunia ini? Hanya satu jawaban-nya, Beribadah! seperti Firman Alloh:

‘Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu..‘ (QS: Adz-Dzaariyaat: 56).

Islam Itu Komplit
Komplit? iya, karena semua aturan yang diperlukan oleh manusia dalam mengarungi kehidupannya ada, sebagai contoh:

  • Sistem politik, diantaranya prinsip musyawarah (QS.3:159, 42:38), perdamaian (QS.2:208, 8:61), hukum (QS. 6:57, 12:40)
  • Sistem perekonomian, seperti masalah utang piutang (QS.2:282), pegadaian (QS.2:283), penghalalan jual beli dan pengharaman riba(QS.2:275)
  • Sistem keprajuritan (militer), seperti mempersiapkan tentara (QS.8:60)
  • Sistem akhlak, diantaranya tentang berbuat kebaikan (QS.2:44), berkata benar (QS.2:177), memaafkan (QS.2:237)
  • Sistem sosial kemasyarakatan, seperti masalah zakat (QS.2:43), keadilan dalam menegakkan hukum (QS.4:58) dan konsep persaudaraan (QS.49:10,13)
  • Sistem pengajaran, seperti berlaku lemah lembut dalam memberi pelajaran (QS.3:159), pemberian nasihat (QS.31:12-19).

Beberapa tata cara bahkan diajarkan dengan sangat khas, seperti Sholat, yang perintahnya terdapat dalam al-Quran, namun detail mengenai pelaksanaannya terdapat pada sunnah rosul, kenapa demikian? karena hal ini menunjukkan betapa pentinganya sholat, sehingga rosul sendiri yang harus menjadi contoh untuk umatnya, agar tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Demikian Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan dengan manusia lainnya, sebagaimana mengatur juga hubungannya dengan Alloh SWT dalam suatu keserasian pemikiran. Maka jadilah manusia sebagai mukallaf (yang dibebani hukum) yang senantiasa menjalani kehidupan dengan suatu dorongan (motivasi), metode, arah dan tujuan tertentu.

Islam satu-satunya jalan
Islam mewajibkan seluruh manusia untuk menempuh satu-satunya jalan ini (tidak hanya untuk muslim saja lho) dan meninggalkan jalan-jalan yang lain. Islam memberikan ancaman siksa yang amat pedih diakhirat kelak, dan memperingatkan manusia akan datangnya sanksi-sanksi yang berat didunia ini, manusia pasti akan merasakan salah satu jenis siksa itu, jika ia menyimpang dari jalan islam walaupun hanya seujung rambut! Bisa kamu simak salah satunya dalam ayat berikut:

?آ ?آ¥???†?â€ک?? ?آ§?â€‍?آ¯?â€ک?????†?? ?آ¹???†?آ¯?? ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?آ§?â€‍?آ¥???آ³?’?â€‍?آ§???…?? ?ث†???…???آ§ ?آ§?آ®?’?????â€‍?????? ?آ§?â€‍?â€ک???آ°?????†?? ?آ£???ث†?’?????ث†?آ§?’ ?آ§?â€‍?’?ئ’???????آ§?آ¨?? ?آ¥???â€‍?آ§?â€ک?? ?…???†?آ¨???آ¹?’?آ¯?? ?…???آ§ ?آ¬???آ§???â€،???…?? ?آ§?â€‍?’?آ¹???â€‍?’?…?? ?آ¨?????’???آ§?‹ ?آ¨?????’?†???â€،???…?’ ?ث†???…???†?????ئ’?’?????آ±?’ ?آ¨???آ¢?????آ§???? ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?????آ¥???†?â€ک?? ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?آ³???آ±?????آ¹?? ?آ§?â€‍?’?آ­???آ³???آ§?آ¨??
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(QS Ali-`Imraan:019)

Demikian pula seperti dalam surah Al-Maidah ayat 3:

‘Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan aku telah cukupkan kepadamu nikmatku, dan aku telah diredhai Islam ini menjadi agamamu’

Ada pula ayat-ayat lain yang secara tegas mengecam keras kepercayaan agama selain islam:

?آ ?â€‍???â€ڑ???آ¯?’ ?ئ’???????آ±?? ?آ§?â€‍?â€ک???آ°?????†?? ?â€ڑ???آ§?â€‍???ث†?آ§?’ ?آ¥???†?â€ک?? ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?â€،???ث†?? ?آ§?â€‍?’?…???آ³?????آ­?? ?آ§?آ¨?’?†?? ?…???آ±?’?????…?? ?ث†???â€ڑ???آ§?â€‍?? ?آ§?â€‍?’?…???آ³?????آ­?? ?????آ§ ?آ¨???†???? ?آ¥???آ³?’?آ±???آ§?آ¦?????â€‍?? ?آ§?آ¹?’?آ¨???آ¯???ث†?آ§?’ ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?آ±???آ¨?â€ک???? ?ث†???آ±???آ¨?â€ک???ئ’???…?’ ?آ¥???†?â€ک???â€،?? ?…???†?????آ´?’?آ±???ئ’?’ ?آ¨???آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?????â€ڑ???آ¯?’ ?آ­???آ±?â€ک???…?? ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?آ¹???â€‍?????â€،?? ?آ§?â€‍?’?آ¬???†?â€ک???آ©?? ?ث†???…???آ£?’?ث†???آ§?â€،?? ?آ§?â€‍?†?â€ک???آ§?آ±?? ?ث†???…???آ§ ?â€‍???â€‍?آ¸?â€ک???آ§?â€‍???…?????†?? ?…???†?’ ?آ£???†?آµ???آ§?آ±??
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(Al-Maaidah:072)

?â€‍?â€ک???â€ڑ???آ¯?’ ?ئ’???????آ±?? ?آ§?â€‍?â€ک???آ°?????†?? ?â€ڑ???آ§?â€‍???ث†?آ§?’ ?آ¥???†?â€ک?? ?آ§?â€‍?â€‍?â€ک?â€،?? ?آ«???آ§?â€‍???آ«?? ?آ«???â€‍?آ§???آ«???آ©?? ?ث†???…???آ§ ?…???†?’ ?آ¥???â€‍???€?â€،?? ?آ¥???â€‍?آ§?â€ک?? ?آ¥???â€‍???€?â€،?إ’ ?ث†???آ§?آ­???آ¯?إ’ ?ث†???آ¥???†?â€‍?â€ک???…?’ ?????†?????â€،???ث†?آ§?’ ?آ¹???…?â€ک???آ§ ?????â€ڑ???ث†?â€‍???ث†?†?? ?â€‍???????…???آ³?â€ک???†?â€ک?? ?آ§?â€‍?â€ک???آ°?????†?? ?ئ’???????آ±???ث†?آ§?’ ?…???†?’?â€،???…?’ ?آ¹???آ°???آ§?آ¨?إ’ ?آ£???â€‍?????…?إ’
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(Al-Maaidah:073)

Jelas donk kalo Islam memang satu-satunya agama, yang Allah SWT ridhai, jadi tidak perlu ada keraguan untuk menegakkan islam dengan kaffah (menyeluruh) dengan cara tentunya mengikatkan diri kita ke aturan-aturan Alloh. Maka tidak mengherankanlah kalo seorang muslim akan menjalani kehidupan ini dengan suatu pemahaman yang khas, ia hidup dengan satu corak dan pola kehidupan yang tertentu sebagai konsekuensi dari pemelukannya terhadap aqidah islam tanpa keraguan sedikit pun!

Khatimah
Dalam islam semuanya telah dijelaskan dengan gamblang dan bisa dipertanggung jawabkan karena berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasssullullah. Kalo kamu ngaku orang Islam sudah pasti cara pandang dan kehidupan kamu akan khas, karena sudah diatur dengan detail. Jadi jelas donk kalo Islam ternyata bukan hanya agama ritual belaka, bukan juga sekedar ide-ide teologi atau kepasturan. Jauh Banget! Akan tetapi islam adalah suatu metode kehidupan khas, dimana setiap muslim dan seluruh kaum muslim wajib menjalani kehidupannya sesuai dengan metode ini.

So Islam adalah sebuah ketundukan (khuduأ¢â‚¬â„¢) kepada wahyu Ilahi (53:4, 21:7) yang diturunkan kepada para nabi dan rasul (2:136, 3:84) khususnya Muhammad SAW, sebagai hukum Alloh (5:48-50) yang membimbing umat manusia ke jalan yang lurus (6:153) menuju kebahagiaan dunia dan akhirat (16:97, 2:200, 28:77).

Senin, 14 September 2009

UNTUK PEJUANG SYARIAH DAN KHILAFAH !!!

Kita mengetahui bahwa demokrasi saat ini hanya merupakan alat bagi kapitalis dunia untuk menjajah negeri kita. Demokrasi tidak menjamin kesejahteraan. Sangat sulit bahkan mustahil untuk berharap akan adanya kehidupan yang sejahtera dalam kerangka demokrasi. Karenanya, kita tidak perlu ragu untuk keluar dari sistem demokrasi. Janji-janji demokrasi seperti kedudukan yang setara di hadapan hukum, kepastian hukum, akuntabilitas pemerintahan, mekanisme kontrol pemerintahan dan terakomodasinya aspirasi rakyat hanyalah isapan jempol belaka. Karena semua itu tidak akan pernah terealisasi untuk mengayomi setiap rakyat, melainkan hanya terealisasi untuk segelintir orang yang punya modal saja. Kita justru bisa mendapatkan itu semua secara adil (sesuai syariah) sekaligus meraih kesejahteraan dalam sistem pemerintahan Islam, yakni KHILAFAH ISLAMIYYAH.



Kita semua tahu hal itu dan sangat merindukan untuk hidup sejahtera dengan Syariah dan Khilafah. Namun, apakah kita hanya akan berdiam diri menunggu janji kemenangan islam datang?

Sementara Allah SWT telah berfirman :


“.. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri merteka sendiri…” (TQS. Ar Ra’du :13)

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk meraih kerinduan kita itu?

Kita harus mencontoh bagaimana Rasulullah saw dan para sahabatnya menegakkan Khilafah Islamiyyah di Madinah, yang secara garis besar adalah sebagai berikut :

Pertama, Memulai perjuangan dengan penuh keyakinan bahwa hanya dengan syariah dan khilafah lah kita kan meraih kesejahteraan, kebahagiaan dan kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Allah SWT sudah menjanjikan pertolonganNya kepada hamba-hambaNya yang bersungguh-sungguh memperjuangkan agama-Nya dan akan memberi kemenangan kepeda mereka suatu saat. Dengan penuh keyakinan tersebut kita selalu mempunyai kekuatan untuk senantisa berupaya dalam meraih kemenangan tersebut, dan tidak akan pernah putus asa menghadapi semua cobaan dalam perjuangan. Sebagaimana Rasulullah saw dan para sahabat yang tidak pernah berhenti berjuang walaupun mendapatkan celaan siksaan, pemboikotan, pengusiran, dan segala bentuk cobaan perjuangan lain. Karena mereka yakin akan mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah SWT.

Kedua, Senantiasa mempelajari bagaimana solusi Islam dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan dan lanmgsung mengamalkannya dengan segenap kemampuan yang ada. Sebagaimana Rasulullah saw dan para sahabat yang tidak pernah berhenti untuk mempelajari Islam dan langsung mengamalkan setiap hokum yang diturunkan. Misalnya, ketika Lata dan Uzza dicela Al Qur’an,mereka pun segera meninggalkan penyembahan terhadap Lata dan Uzza. Ketika orang yang mengurangi timbangan dicela oleh Allah, mereka pun segera meninggalkan pengurangan timbangan,ketika diminta untuk hijrah , mereka pun hijrah.

Kita pun seharusnya demikian. Saat kita tahu bahwa mata uang seharusnya bersandar pada emas atau pereak, kita segera meninggalkan kebiasaan menabung dengan rupiah dan dollar, tetapi segera beralih kepada menabung emas. Tidak hanya itu, kitapun harus memperjuangkannya agar terealisasi dalam sistem ekonomi Negara. Saat kita tahu bahwa saat ini kita terjajah secara ekonomi dan politik, karena ketergantungan kita kepada penjajah kafir dalam banyak hal, maka semua hal yang membuat ketergantungan tersebut harus diputus. Membiarkan diri kita dijajah oleh kaum kafir hukumnya haram. Oleh karena itu, kita harus memperjuangkan agar negeri kaum muslimin mandiri dan kuat dalam naungan Khilafah Islamiyah, terlepas dari ketergantungan kepada Negara-negara kafir.

Ketiga, Selain mengajarkan Islam kepada para sahabat, Rasulullah saw juga selalu menjelaskan kesalahan atau kerusakan pemikiran-pemikiran yang ada di tengah-tengah masyarakat pada saat itu.
Demikian juga Rasulullah saw senantiasa memberitakan rencana-rencana orang-orang kafir dalam menghadapi kaum muslimin.

Kita harus mencontoh hal tersebut dengan selalu menelaah dan menganalisa kerusakan-kerusakan pemikiran yang ada di tengah-tengah masyarakat dan memonitor rencana musuh2 islam untuk menghalangi jebakan2 musuh-musuh Islam untuk menghalangi perjuangan penegakan syariah dan Khilafah. Hanya dengan demikian kita bisa terhindar dan menghindarkan umat dari kerusakan-kerusakan pemikiran-pemikiran yang ada serta mampu menghadapi jebakan-jebakan musuh-musuh Islam di dalam perjuangan. Kita misalnya harus tahu apa yang sebenarnya ada di balik penyebaran ide demokrasi, HAM, gender, penanggulangan HIV-AIDS, dll. Dengan demikian kita bisa terhindar dari perangkap orang-orang kafir melalui penyebaran ide-ide tersebut.

Keempat,Rasulullah saw daan para sahabat tidak pernah berhenti mendakwahkan apa yang sudah dipahaminya kepada orang lain, dan terus mengajak orang baru ikut serta dalam barisan dakwah dan perjuangan penegakan syariah dan Khilafah. Kita juga harus melakukan hal tersebut. Jangan pernah menyimpan ilmu Islam untuk dirinya sendiri.

Kelima, Rasulullah saw tidak pernah mau berkompromi dan bekerjasama dalam sesuatu yang bertentangan dengan Islam.Rasulullah saw menolak tawaran akan kekuasaan, kekayaan, dan wanita ketika diminta berkompromi untuk menyembah Allah, Lata, Uza secara bergantian, karena hanya Allah saja yang patut disembah.

Kita harus melakukan hal yang serupa. Jangan pernah bekerjasasama dengan pihak yang akan mengokohkan demokrasi dan kapitalisme dalam kehidupan, walau kita dijanjikan jabatan, kekayaan, bantuan bagi pesantren kita, atau yang lain. Kita hanya memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah, dan jangan sampai ada pihak yang bisa membelokkan perjuangan kita ke arah yang lain.

Kita harus menolak semua bantuan dan tawaran kerjasama dengan pihak-pihak yang merupakan perpanjangan tangan dari orang-orang yang mengokohkan demokrasi dan kapitalisme dalam kehidupan kita. Yang kita lakukan kepada mereka hanyalah mendakwahi mereka, bukan menerima bantuan dan kerjasama dengan mereka. Kita yakin menerima bantuan dan kerjasama dengan mereka hanya kan memerangkapmkiata untuk terus berada dalam sistem demokrasi dan kapitalisme yang menyengsarakan dan menghinakan kita di dunia dan di akhirat kelak.

Kenam,Para sahabat ra hanya mau menerima kepemimpinan Rasulullah saw yang menegakkan Syariah dan Khilafah dan menolak kepemimpinan pihak lain yang menolak Syariah dan Khilafah. Ini juga yang harus kita lakukan saat ini. Kita harusnya hanya mau mendukung kepemimpinan orang atau partai politik yang memperjuangkan penerapan Syariah dan Khilafah. Loyalitas kita kepada Allah SWT tidak akan bisa kita salurkan melalui seseorang atau partai politik yang menolak penegakan Syariah dan Khilafah. Kalau saat ini kita merasa belum ada orang atau partai politik yang sesuai, jangan memaksakan diri untuk memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat. Hal itu hanya akan menjadi dosa bagi kita di hadapan Allah SWT. Yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan adanya orang yang layak, bukan memilih orang yang tidak layak dan akhirnya menjadi bumerang bagi perjuangan penegakan Syariah dan Khilafah.

Kita semua hendaknya mengayunkan langkah yang sama untuk menjalankan 6 point yang telah dipaparkan di atas. Itulah manifestasi persatuan kita dalam menegakkan Syariah dan Khilafah. Kita mungkin berada di tempat yang berbeda-beda, tapi dengan sama-sama menjalankan 6 point tersebut, insyaAllah kekuatan kita akan menyatu dalam arus perjuangan yang dahsyat meraih kemenangan.

Kita tahu pemimpin yang baik hanya kan dipilih oleh rakyat yang baik pula. Pemimpin yang tahu dan taat hukum hanya akan dipilih oleh rakyat yang mengenal dan taat hukum pula. Pemimpin yang terus taat pada hukum apabila rakyatnya terus mengontrol dan mengingatkannya akan hukum.

Saat ini, sebagian dari kita sedang menyempurnakan rincian perundang-undangan yang akan diterapkan segera setelah Khilafah tegak. Saudaraku yang punya keahlian bisa bergabung dengan mereka. Sebagian orang sedang berproses untuk dikenal kelayakannya sebagai KHALIFAH, sebagai pemimpin negara yang kita rindukan.

Yang masih harus kita lakukan adalah memperbesar kumpulan rakyat yang mengenal dan menginginkan penerapan hukum-hukum Allah pada diri mereka. Kumpulan ini harus besar dan terus membesar sampai secara politik mampu memaksa penguasa tunduk kepada hokum-hukum Allah dengan menerapkan Syariah dan Khilafah. Memperbesar kumpulan orang inilah PEKERJAAN UTAMA kita saat ini. Dengan upaya sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan pertolongan Allah SWT,insyaAllah kita akan segera meraih kemenangan, sehingga kesejahteraan, kebahagiaan, dan kemuliaan bagi setiap rakyat bisa diwujudkan.


“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(Q.S. 47 :7)

HAKEKAT SYAHADAT TAUHID

Syahadat Tauhid Dalam Tafsir Bahasa

‘La’ yang terdapat dalam kalimat “La Ilaha Illa al-Allah” adalah huruf “la” nâfiyata li al-jinsi (huruf yang menafikan segala macam jenis). Dalam kalimat di atas, yang dinafikan adalah kata “ilah” (sesembahan). Kata “ilah” berbentuk isim nakirah dan isim al-jins. Kata “illa” adalah huruf istisna’ (pengecualian) yang mengecualikan Allah dari segala macam jenis “ilah”. Bentuk kalimat semacam ini adalah kalimat manfiy (negatif) lawan dari kalimat mutsbat (positif). Kata “illa” berfungsi mengitsbatkan kalimat manfiy (negatif).


Dalam kaedah bahasa Arab, itsbat sesudah manfiy bermakna al-hasr (membatasi) dan al-ta’kid (menguatkan). Oleh karena itu, makna kalimat “La ilaha illa al-Allah” adalah tiada ilah (sesembahan) yang benar-benar berhak disebut ilah (sesembahan) kecuali Allah SWT.


Konsekuensi Dari Syadahat Tauhid

Beberapa ayat al-Qur’an telah mendukung pengertian di atas. Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan manusia, yang menguasai manusia, sesembahan manusia…” (Qs. an-Nâs [114]: 1-3).

“Ataukah mereka mempunyai ilah (sesembahan) selain Allah?” (Qs. ath-Thûr [52]: 43).

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Qs. al-Mâ’idah [5]: 73).

Ayat-ayat ini menunjukkan dengan jelas, bahwa sesembahan yang hakiki hanyalah Allah SWT. Kita diperintahkan untuk mengingkari semua sesembahan (ilah) selain Allah. Ini ditunjukkan dengan sangat jelas pada ayat lain, yakni tatkala Nabi Ibrahim mengingkari semua sesembahan yang telah disembah oleh kaumnya.

Allah SWT berfirman:

“Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya, ‘Sesungguhnya aku melepaskan diri dari segala apa yang kamu sembah, kecuali Allah saja Tuhan yang telah menciptakan aku, karena hanya Dia yang akan menunjukkiku (kepada jalan kebenaran).” (Qs. az-Zukhruf [43]: 26-27).

Di ayat lain, Allah SWT juga menjelaskan dengan sangat jelas, tentang sesembahan-sesembahan selain Allah SWT. Setelah itu, manusia diperintahkan untuk mengingkari sesembahan tersebut. Allah SWT berfirman:
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (Qs. at-Taubah [9]: 31).

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Qs. al-Baqarah [2]: 165).

Surat at-Taubah [9]: 31 ini menunjukkan dengan gamblang, bahwa ahli Kitab telah menjadikan rahib-rahib dan pendeta (orang alim) mereka sebagai sesembahan. Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada Ilah Yang Satu (Allah SWT). Maksud dari “menyembah rahib-rahib dan pendeta-pendeta di sini”adalah, mematuhi orang-orang alim dan rahib-rahib dalam tindakan mereka yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah SWT. Meskipun, secara dzahir kaum ahlu al-kitab tidaklah menyembah alim-ulama mereka. Berdasarkan ayat ini, pengertian La ilaha illa al-Allah dan tauhid adalah pemurnian ketaatan kepada Allah dengan menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan Allah. Yakni, hanya mengakui bahwa Allah SWT semata yang berhak menetapkan hukum, bukan manusia. Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku (berada) di atas hujjah yang nyata (al-Qur’an) dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik’.” (Qs. al-An’âm [6]: 57).

Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa mengucapkan La Ilaha Illa al-Allah dan mengingkari sesembahan selain Allah, haramlah harta dan darahnya, sedangkan hisab (perhitungannya) adalah terserah kepada Allah.”

Hadits ini juga menjelaskan dengan sangat tegas bahwa yang menjadi pelindung atas harta dan darah seseorang, bukan sekedar ia mengucapkan La ilaha Illa al-Allah, bukan pula mengerti makna dan lafadznya, juga bukan sekedar tidak meminta kepada selain Allah, akan tetapi ia harus menambahkan “pengingkaran kepada sesembahan-sesembahan (ilah)” selain Allah SWT dengan tiada keraguan.
Jika masih ada keraguan, harta dan darahnya belum terpelihara.