Minggu, 14 Oktober 2012

Kangen..

Assalamu'alaikum..

Wah udah lama nih saya ga membuat artikel-artikel lagi, kangen rasanya...
Insya Allah akan segera diurus lagi deh blognya demi menambahkan pengetahuan dan informasi buat saya khususnya dan temen-temen umumnya..

Keep Istiqomah demi menegakkan Khilafah Islamiyah..

Allahu Akbar!!

Wassalamu'alaikum...

Kamis, 29 Maret 2012

APRIL MOP BAG.2

   















    Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. 
      Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dandiperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal- kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan . 
     Setelah benar- benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segerabersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol. Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan Salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. 
      Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentaraSalib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara Salib telahmengepung mereka dengan pedang terhunus. 
      Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib segara membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April’s Fool Day). 
     Hari Kemenangan Atas Dibunuhnya Umat Islam Spanyol, Hari Pelecehan / Sindiran Kepada UMAT ISLAM DUNIA Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat Kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka. Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. 
     Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5abad silam. Wahai saudara-saudariku sesama Muslim, sampai hatikah Anda semua merayakan April Mop sekarang ini, setelah mengetahui apa yang sebenarnya melatarbelakangi perayaan yang diadakan dunia Barat setiap tanggal 1 April itu???Allah SWT akan menjadi saksi bagi kita semua. 


APRIL MOP BAG. 1

   















      Apaan sih April Mop? Setelah membaca ini masihkah kita umat muslim melakukannya..??
    RENUNGKAN...!!!! Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop, yang hanya berlaku pada tanggal 1 April, adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orang tua, saudara, atau sejenisnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target,jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.   
     Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine’s Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.Tahukah anda, bahwa perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu, sesungguhnya berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan??? April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487, atau bertepatan dengan 892 H. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke- 8M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. 
     Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Got dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur’an, namun bertingkah laku berdasarkan Al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarangIslam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya. Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. 
    Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkaniman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya . Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur’an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niumkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil. Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai Pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang- orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan . Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Salib terus mengejar mereka. Bersambung.......

Kamis, 08 Maret 2012

WAJIB DATANG!!!

BUAT KAMU2 YANG NGERASA COWOK SEJATI DI DAERAH DARMAGA, CIBEREUM-PETIR, CIHERANG, ATAU DI WILAYAH BOGOR DAH, WAJIB, KUDU N HARUS DATANG KE ACARA INI!! INGET KHUSUS COWOK!

Rabu, 07 Maret 2012

PERANGKAP SETAN

     Sahabat Abu Hurairah ra. pernah diamanati Baginda Nabi saw. untuk menjaga gandum hasil zakat. Tiba-tiba pada suatu malam ada lelaki yang mencuri gandum itu. Namun, dia berhasil ditangkap oleh Abu Hurairah ra. “Kamu akan kubawa kepada Nabi saw.,” kata Abu Hurairah ra. kepada pencuri itu. Pencuri itu memelas. 
     Dengan bujuk-rayunya, dia mengatakan, sudah seminggu anak dan istrinya belum makan. Abu Hurairah ra. akhirnya melepaskan pencuri itu, dan meminta dia agar tidak mencuri lagi. Esoknya, sehabis shalat Subuh, sebelum sempat melapor, Abu Hurairah ra. justru ditanya oleh Nabi saw. “Apa yang kamu lakukan terhadap orang yang kamu tangkap tadi malam?” Abu Hurairah ra. kemudian menjelaskan apa yang terjadi. “Ingat, nanti malam ia akan datang lagi,” kata Nabi saw. 
     Benar saja, malam kedua pencuri itu datang lagi. Setelah mengambil gandum, ia kembali ditangkap oleh Abu Hurairah ra. Ia memelas lagi. Kembali, Abu Hurairah ra. merasa iba sehingga pencuri itu dilepaskan lagi. Esoknya, Nabi saw. bertanya lagi kepada Abu Hurairah ra., seperti kemarin. Abu Hurairah ra. menjawab seperti jawaban sebelumnya. Nabi saw. mengingatkan lagi, pencuri itu nanti malam akan datang lagi. Abu Hurairah ra. bergumam, “Nanti malam, dia tidak akan aku lepaskan lagi!” Benar saja, pencuri itu datang untuk yang ketiga kalinya dan kembali mencuri gandum. Abu Hurairah ra. kembali menangkap dia. “Sekarang, aku tidak mungkin melepaskan kamu. Kamu harus aku bawa kepada Nabi saw.!” Pencuri itu sangat cerdik. Kepada Abu Hurairah ra., ia mengatakan, “Saya siap dibawa kepada Nabi saw, tetapi bolehkah saya berbicara, wahai Abu Hurairah?” 
     Abu Hurairah ra. berkata, “Mau bicara apa?” Si pencuri itu berucap, “Abu Hurairah, maukah kamu saya beri amalan zikir?” “Tentu, amalan zikir apakah itu?” jawab Abu Hurairah ra. penasaran. Pencuri itu berkata, “Bacalah ayat kursi sebelum engkau tidur, pasti Allah akan menjaga dirimu dari godaan setan.” Mendengar kata-kata pencuri itu, Abu Hurairah ra. terkesima. Akhirnya, tanpa ragu, Abu Hurairah ra. kembali melepaskan pencuri itu. Esoknya, Nabi saw. bertanya seperti pertanyaan yang kemarin. Abu Hurairah ra. pun menjawab, “Pencuri tadi malam itu memberi amalan zikir kepada saya. Saya disuruh membaca ayat kursi sebelum tidur malam. Insya Allah, Allah akan menjaga saya dari gangguan setan,” jawab Abu Hurairah ra. Nabi saw. berkata, “Apa yang dia katakan itu benar, tetapi dia itu bohong. “Tahukah kamu, wahai Abu Hurairah, siapa pencuri itu? 
     Dia adalah setan,” kata Nabi saw. Menurut Ali Mustafa Yaqub, kisah yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari itu memberikan pelajaran bagi kita. Pertama: setan dari jenis jin dapat menjelma menjadi manusia. Kedua: setan boleh jadi menyuruh manusia untuk beribadah, membaca al-Quran, shalat, puasa, haji dan sebagainya. Abu Hurairah telah diluruskan oleh Nabi saw. agar ia tidak membaca ayat kursi karena mengikuti perintah setan, tetapi mengikuti perintah Nabi saw. Sekiranya seseorang beribadah dengan mengikuti perintah setan dan bukan perintah Allah, maka dia telah beribadah kepada setan (Republika.co.id, 21/6/2011). *****

  Setan, menurut sebagian ulama, berasal dari kata syathana; maknanya adalah ba’uda, yakni jauh. Maksudnya, setan adalah sosok yang jauh dari segala kebajikan (Ibn Katsir, I/115, Az-Zamakhsyari, I/39). Setan juga berarti sosok yang jauh dan berpaling dari kebenaran. Karena itu, siapa saja yang berpaling dan menentang (kebenaran), baik dari golongan jin ataupun manusia, adalah setan (Al-Qurthubi, I/90, al-Alusi, I/166). Allah SWT telah memperingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata (‘aduww[un] mubin) bagi manusia (QS al-Baqarah [2]: 168); permusuhannya terhadap manusia benar-benar ‘terang-benderang’ (Lihat: Al-Baqa’i, I/240, Ibn Katsir, III/351). Karena itu, Allah SWT pun telah memperingatkan agar manusia benar-benar memperlakukan setan sebagai musuh (QS Fathir [35]: 6). 
     Persoalannya, setan amatlah cerdik, sebagaimana terungkap dalam kisah di atas. Setan boleh jadi tidak menghalang-halangi manusia dari ibadah kepada Allah SWT dan amalan yang baik, tetapi setan menyimpangkan niat manusia beribadah atau beramal baik sehingga bukan karena Allah SWT. Boleh jadi pula setan menjadikan manusia ikhlas beramal karena Allah SWT, tetapi setan berupaya agar manusia beramal tidak sesuai dengan tuntunan Rasul-Nya. Di dalam bukunya yang amat terkenal, Talbis Iblis (Tipudaya Iblis), Ibn al-Jauzi secara panjang lebar mengungkapkan bagaimana sepak terjang setan dalam memperdaya manusia; termasuk di dalamnya para ahli ibadah, para pembaca al-Quran, para ahli hadis, para ulama fikih, juga para pengemban dakwah. 
     Menurut Ibn al-Jauzi, setidaknya ada enam langkah setan dalam menjerat manusia. Pertama: berusaha menjadikan manusia kafir atau musyrik. Kedua: Jika gagal, berusaha menjadikan mereka yang Muslim sebagai pelaku bid’ah. Ketiga: Jika gagal, berusaha menjadikan mereka tukang maksiat/pelaku dosa besar. Keempat: Jika gagal, berusaha agar mereka banyak melakukan dosa-dosa kecil. Kelima: Jika gagal,berusaha menyibukkanmereka dalam masalah-masalah yang mubah (yang tidak bermanfaat dan tidak berpahala).Keenam:Jika gagal juga, berusaha menyibukkan mereka dengan urusan-urusan sederhana sehingga mereka melupakan berbagai urusan yang lebih utama; misalnya menyibukkan diri dengan amalan sunnah, tetapi meninggalkan amalan wajib. 
     Semua langkah setan itu, menurut Ibn al-Jauzi, diikuti dengan berbagai cara yang sering amat halus dan lembut sehingga tidak banyak disadari oleh manusia. Perangkap setan ini juga sering tak disadari oleh banyak pengemban dakwah. Jika dakwah mulai tak semangat, halaqah sering telat, infak suka terlambat, salat malam banyak terlewat, membaca al-Quran mulai bosan, menuntut ilmu terasa jemu, dst; maka ingatlah bahwa saat itu berarti kita sudah terkena perangkap setan. Demikian pula jika kita mulai sering disibukkan oleh urusan ma’isyah hingga sering melalaikan urusan dakwah; atau kita telah merasa menjadi pengemban dakwah hanya karena sudah resmi menjadi bagian dari harakah dakwah, padahal kegiatan setiap minggunya cuma halaqah dan membaca buletin dakwah. Sadarlah, bahwa saat demikian sesungguhnya kita pun sudah berada dalam perangkap setan! 
 Wama tawfiqi illa bilLah. [Arief B. Iskandar]

Minggu, 04 Maret 2012

‘BERJUANG’ DI PARLEMEN (BAG. IV)

    Pertama, sang anggota dewan yang 'alim ini juga menginterpelasi menteri pariwisata, karena para siswa sekolah perhotelan dipaksa harus mencicipi khamr, mereka menolak dan terus diberhentikan dari sekolah. Kedua, dia juga menginterpelasi menteri penerangan menuntut dibersihkannya sarana-sarana informasi dari gambar-gambar porno yang menghancurkan tatanan moral dan akhlak serta kesucian negeri. 
    Ketiga, interpelasi juga ditujukan kepada menteri perhubungan tentang fenomena buruk dan tindakan tidak maksimal akan sarana dan birokrasi di negeri tersebut. Tetapi setelah berkali-kali interpelasi itu tidak dihiraukan, maka pada akhirnya sang anggota dewan yang 'alim itu berdiri ke podium dan berkata kepada para wakil di parlemen: Wahai hadirin sekalian, saya bukanlah penyembah jabatan, dan saya juga tidak menginginkan kursi ini karena kedudukannya Sungguh jargon saya dahulu adalah berikan suaramu kepadaku untuk kami benahi dunia ini dengan agama, dan dahulu saya mengira bahwa cukup untuk mencapai tujuan ini dengan mengajukan proyek-proyek undang-undang Islami, akan tetapi telah nampak jelas bagi saya bahwa majelis kita ini tidak memandang hukum Allah kecuali lewat hawa nafsu kepartaian, dan mana mungkin hawa nafsu itu memperkenankan agar kalimat Allah itu adalah yang paling tinggi… 
     Saya telah mendapatkan bahwa jalan saya untuk menuju tujuan itu telah/dan selalu tertutup di antara kalian, oleh sebab itu saya mengumumkan pengunduran diri saya dari parlemen ini tanpa ada penyesalan dan rasa sayang akan hilangnya keanggotan saya ini Dan pulanglah sang anggota dewan yang 'alim ini ke rumahnya pada bulan April tahun 1981, dan majelis pun ditutup. Sang anggota dewan yang 'alim ini telah meninggalkan parlemen itu, kemudian beberapa tahun berikutnya dia pergi meninggalkan dunia yang fana ini, dan parlemen pun selalu tetap memutuskan, menetapkan hukum, dan melaksanakan dengan selain apa yang Allah turunkan. Namun sayang, di sini sang penulis buku tidak mencantumkan nama dan dari parlemen mana ‘anggota dewan’ itu berasal. Namun demikian, kita cukup mendapatkan pelajaran bahwa memperjuangkan Islam dengan jalan parlemen adalah suatu kesia-siaan. 


 Disarikan dari buku: Ad Dimuqrathiyyah Diini, karya Syaikh Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisi

‘BERJUANG’ DI PARLEMEN (BAG. III)

     Dia meminta atas nama semua anggota dewan agar memperhatikan undang-undang syariat Allah. Maka ketua parlemen pun bangkit dan menuntut atas nama semua anggota dewan agar kembali memperhatikan undang-undang penerapan syariat Allah, dan dia berkata: Sesungguhnya pemerintah ini memiliki semangat yang sama dengan kalian untuk membela Islam, akan tetapi kami meminta dari anda-anda kesempatan untuk melakukan lobi-lobi politik. Tetapi permintaannya dimentahkan kembali oleh pemerintah (eksekutif), dan anggota dewan yang lain. 
  Teman-temannya yang dulu menandatangani persetujuan itu pun, telah terbeli dan akhirnya berbalik arah dan pendapatnya pun berpihak pada eksekutif. Maka keterputusasaan telah meliputi diri sang anggota yang 'alim itu, karena ketidakberhasilan usaha-usahanya dalam rangka menegakkan syariat bersama-sama dengan para anggota yang telah dia ajak kemudian mereka menyetujuinya, terus setelah itu mereka justru berpaling. Akan tetapi dia suatu hari dikejutkan dengan satu usulan dari ketua parlemen untuk menyepakati dibentuknya panitia umum dalam rangka membicarakan kembali undang-undang berdasarkan syariat Islam. Setelah diselidiki ternyata jelas tujuan sebenarnya, dia mendapati bahwa keputusan pemerintah yang tiba-tiba ini tidak lain untuk menutupi kebobrokan maha besar yang telah mencoreng negeri, dan pemerintah ini tidak mengambil keputusan untuk kepentingan Islam. Jadi hanya memanfaatkan Islam saja. 
     Dan sang anggota dewan itu tetap menyambut rencana ini meskipun dia mengetahui tujuan sebenarnya. Panitia pun berkumpul, akan tetapi si anggota dewan merasakan ketidakseriusan pemerintah terhadap penerapan syariat Allah, karena kalau seandainya pemerintah memang menginginkan ridha Allah, tentu di sana ada hal-hal yang tidak membutuhkan proses-proses. Penutupan pabrik-pabrik khamr mungkin dilakukan dengan satu goresan pena, dan penutupan diskotik dan bar-bar bisa dengan satu goresan pena pula. Tetapi, kelihatan sekali. ‘keseriusan’ para anggota dewan itu hanya sebagai pembangun opini publik, agar seolah-olah pemerintah serius dengan syariat Islam. 
     Adanya fenomena-fenomena yang menunjukan bahwa di balik itu ada tujuan sebenarnya, yang semuanya memberikan pengaruh dalam jiwa sang anggota dewan yang membentuk kesimpulannya, yaitu: Bahwa syariat Allah tidak akan terealisasi selama-lamanya lewat tangan-tangan anggota parlemen. Kemudian dia pun berucap: Sesungguhnya meskipun saya diberi kemampuan menyampaikan hujjah-hujjah, dan meskipun sikap saya ini berlandaskan Kitab dan Sunnah, maka sesungguhnya di antara aib parlemen dan tanggung jawabnya yang jelas nista adalah bahwa demokrasi itu menjadikan keputusan itu ada di tangan mayoritas secara mutlak dengan pasti. Sang anggota dewan mulai merasakan bahwa ada langkah dan usaha-usaha dari pemerintah, ketua parlemen dan partai-partai mayoritas untuk mempersempit geraknya. 
    Dan ketua parlemen pun mulai melawan usaha-usahanya, dan menuduhnya bahwa dia menghambat pekerjaan-pekerjaan panitia, akan tetapi dia terus mengerahkan usaha dan kemempuannya untuk menerapkan syariat Islam. Dia mengajukan banyak pertanyaan yang belum dicantumkan dalam jadwal-jadwal panitia, dan dia juga bangkit menuntut banyak permintaan untuk merubah jadwal, akan tetapi dia mendapati semua itu sudah dikubur dan tidak ada lagi wujudnya. 
    Kemudian dia kembali menggunakan hak interpelasinya. Dia menginterpelasi menteri-menteri pemerintahan tentang penutupan yang dilakukan negara terhadap lembaga pengadilan syariah dan wakaf, lembaga-lembaga pendidikan agama, pondok-pondok Tahfizhul Quran, dan tentang tindakannya terhadap kurikulum-kurikulum pendidikan di universitas-universitas agama dengan dalih pengembangannya, dan tentang tekanannya terhadap masjid-masjid. Kebijakan ini dilakukan pemerintah dengan cara mengeluarkan keputusan yang tidak membolehkan seorang pun (meskipun dia itu adalah syaikh) untuk masuk tempat ibadah dan menyinggung persoalan-persoalan politik dan undang-undang, dan siapa pun yang melakukannya maka dia ditahan dan dikenakan denda, dan bila dia melawan maka denda dilipatgandakan dan dipenjara.

‘BERJUANG’ DI PARLEMEN (BAG. II)

     Sang anggota dewan yang 'alim ini berang, marah karena Allah, dan memarahi para petugas. Tetapi si petugas berkata kepadanya dengan santainya: Kami hanya melaksanakan undang-undang yang kalian tetapkan di parlemen. Akhirnya si wakil yang 'alim ini mengetahui bahwa meskipun banyaknya orang yang menyuarakan penerapan syariat, dan meskipun itu didukung oleh Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya, maka sesungguhnya harapan-harapan akan penegakkan syariat itu tidak mungkin terealisasi kecuali lewat jalur parlemen yang mereka namakan kekuasaan legislatif. 
 Dan dikarenakan badan yudikatif itu tidak memutuskan kecuali dengan undang-undang yang bersumber dari parlemen, serta karena kekuasaan eksekutif tidak akan bergerak untuk melindungi Alquran dan Assunnah dan tidak pula bergerak melindungi Islam kecuali dalam batas kesucian apa yang telah diakui oleh parlemen, maka sang 'alim ini meyakini bahwa mencapai tujuan ini adalah sangat mungkin, bila para anggota perlemen mengetahui bahwa ini adalah firman Allah, sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, dan hukum Islam yang wajib diterapkan. Berangkatlah sang anggota dewan yang 'alim ini. 
     Kemudian dia mengajukan program penetapan undang-undang untuk menegakkan hudud, yang meliputi program penetapan undang-undang untuk mengharamkan riba, program penetapan undang-undang untuk menertibkan sarana-sarana informasi agar sesuai dengan hukum-hukum Allah, program penetapan undang-undang untuk menghormati kesucian bulan Ramadhan dan tidak terang-terangan melakukan pembatal shaum di siangnya, program penetapan undang-undang untuk membersihkan pantai-pantai wisata dari hal-hal porno/cabul/keji/dan lain-lain, serta program-program Islamiyah lainnya. 
     Program-program ini di samping ditandatangani olehnya, juga ikut ditandatangani juga sejumlah anggota parlemen. Suatu ketika anggota dewan yang 'alim ini berangkat untuk menunaikan umrah, dan disertai sebagian anggota parlemen itu. Di sisi Hajar Aswad mereka berjanji kepada Allah untuk selalu memperjuangkan syariat Allah di parlemen. Kemudian mereka naik pesawat menuju Al Madinah Al Munawwarah, dan di sana juga mereka saling berjanji setia untuk menyuarakan suara-suara mereka demi membela syariat Allah bukan membela partai-partainya. Ternyata setelah mereka pulang dari umrah, mereka mendapati bahwa berbagai pelanggaran syariat telah dilegalkan oleh penguasa. Sang anggota dewan yang 'alim ini menyalahkan ketiga lembaga itu (eksekutif, yudikatif, dan eksekutif) atas pelegalan hal-hal yang diharamkan dan penyimpangan terhadap syari'at. 
     Dia mengancam Menteri Keadilan bahwa dia akan menggunakan hak interpelasinya terhadapnya, karena si menteri tidak menyerahkan apa yang telah diselesaikan berupa undang-undang pemberlakuan syari'at Islam. Dan si menteri itu tidak memenuhi apa yang diminta oleh sang anggota dewan tersebut, maka dia menginterpelasi sang menteri itu –Interpelasi dalam kamus parlemen adalah mengharuskan pejabat yang dimintai keterangan untuk menjawab apa yang diajukan oleh anggota parlemen selama keanggotaan si menteri itu belum gugur atau si menteri yang diinterpelasi belum keluar dari jabatan kementerian– dan si anggota dewan itu terus saja menginterpelasi si menteri dan celakanya pemerintah pun justru mendukung menterinya dan bersikeras berusaha untuk menggugurkan interpelasi itu. 
     Pada saat runcingnya hak interpelasi si anggota dewan itu, maka pemerintah merombak kabinetnya dan tidak ada yang diberhentikan dari jabatan menteri kecuali Menteri Keadilan itu. Jadi dia dicopot dari jabatannya supaya hak interpelasi itu itu menjadi gugur. Dan perlakuan ini sering berulang-ulang sehingga menjadi kaidah yang jitu bagi anggota kabinet dan eksekutif saat berhadapan dengan parlemen. Si anggota dewan itu kembali bertanya-tanya kepada para anggota dewan lain seraya berkata: Sesungguhnya proyek-proyek undang-undang Islam itu telah disimpan di laci-laci panitia, sedangkan kalian telah berjanji kepada Allah di Al Haramain untuk menjadikan suara-suara kalian ini bagi Allah dan Rasul-Nya. Dan si anggota dewan itu meminta mereka agar menandatangani untuk menuntut pemberlakuan secepatnya syariat Islam, maka mereka pun memenuhi permintaannya dan menandatangani apa yang dipinta oleh sang anggota dewan tersebut, kemudian sang anggota dewan yang 'alim ini menyimpan berkas persetujuan tersebut di sekretariat parlemen.

‘BERJUANG’ DI PARLEMEN (BAG. I)

     Ini adalah makalah Dr. Ahmad Ibrahim Khidhr yang disebar dalam edisi ke-66 dalam Majalah Al Bayan yang diterbitkan oleh Al Muntada Al Islami di London. 
    Saya tidak pernah menduga bahwa apa yang telah Allah tetapkan di dalam Kitab-Nya dan lewat lisan Rasul-Nya saw. harus membutuhkan persetujuan hamba-hamba Allah. Akan tetapi saya dikejutkan bahwa firman Ar Rabb Yang Maha Tinggi itu senantiasa berada di dalam mushaf –tetap memiliki kesucian di hati-hati kami– sampai hamba-hamba Allah di parlemen menyetujui untuk menjadikan firman Allah itu sebagai undang-undang.      
     Bila ketetapan hamba-hamba Allah di parlemen itu berselisih tentang hukum Allah di dalam Alquran maka sesungguhnya keputusan hamba-hamba Allah itu akan menjadi undang-undang yang dijadikan acuan dalam lembaga yudikatif yang penerapannya mendapat jaminan dari lembaga eksekutif, meskipun itu bertentangan dengan Alquran dan Assunnah. Dan bukti atas hal itu adalah bahwa Allah SWT telah mengharamkan khamr. Akan tetapi parlemen justru mengizinkannya/melegalkannya, dan Allah juga telah memerintahkan penegakkan hudud, akan tetapi parlemen menggugurkannya. Hasil yang ada sesuai dengan contoh-contoh itu adalah bahwa apa yang ditetapkan oleh parlemen telah menjadi qanun (undang-undang) meskipun itu bersebrangan dengan Islam. 
    Kalimat di atas adalah kesimpulan salah seorang ulama Islam yang pernah duduk di kursi parlemen sebagai wakil rakyat selama delapan tahun. Anggota dewan yang 'alim ini dahulu telah merasakan akan pentingnya ceramah di atas mimbar-mimbar, dan pentingnya menulis di koran-koran. Setelah lama dia hidup menjalani metode-metode itu (yaitu menulis dan ceramah), dia semakin yakin akan pengaruh hasil yang dicapainya. Akan tetapi dia merasakan bahwa sekedar menulis dan ceramah saja tidak bisa menghasilkan perubahan yang konkret/riil dalam undang-undang dan pengaruh yang berkesinambungan dalam kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif. 
      Maka akhirnya dia mencalonkan dirinya untuk menjadi anggota parlemen dalam rangka mencari metode baru untuk tujuan meninggikan kalimat Allah SWT dengan pemberlakuan/penerapan syariat Islamiyyah, ini untuk menyelamatkan hamba-hamba Allah dari kesesatan, dan melepaskan mereka dari kebatilan, serta merangkulnya ke dalam haribaan Islam. Jadi, sang ‘alim ini mengubah metodenya, yang semula hanya melalui tulisan dan ceramah, kini berjuang di parlemen. Akhirnya sang 'alim ini berhasil menjadi anggota parlemen setelah megikuti pemilu dengan jargon “Berikan suaramu kepadaku agar kami bisa membereskan dunia ini dengan agama”. 
    Dan orang-orang pun memberikan suara mereka kepadanya karena merasa percaya terhadapnya meskipun banyaknya cara-cara pemalsuan, dan manipulasi dalam pemilu-pemilu itu. Maka keanggotaan sang 'alim ini terus berlangsung berturut-turut selam dua masa jabatan, kemudian setelah masa itu dia berkata: Sesungguhnya suara Islam itu sangatlah sulit mendapatkan gemanya di dua masa/priode ini. Sang 'alim ini suatu hari pergi menuju salah satu kantor kamtib untuk menyelesaikan kepentingan-kepentingan masyarakat. Kemudian dia dikagetkan bahwa di kantor rehabilitas moral ada tiga puluh wanita yang duduk di atas lantai. Maka dia bertanyam kepada para petugas: Apa kesalahan mereka? 
     Maka seorang petugas menjawab kepadanya: Sesungguhnya mereka itu adalah wanita-wanita jalang (PSK)," maka si 'alim bertanya lagi: Dan mana para laki-laki hidung belangnya? Karena itu adalah kriminal yang tidak mungkin dilakukan kecuali antara laki-laki pezina dengan wanita pezina," maka si petugas memberitahukannya bahwa si laki-laki pezina bagi mereka adalah hanyalah sekedar saksi bahwa dia telah melakukan zina dengan wanita ini dan dia telah memberinya bayaran atas hal itu, kemudian dia (si wanita) dikenakan hukuman, bukan karena dia telah berzina, akan tetapi karena dia telah meminta upah. Ternyata orang yang mengaku bahwa dirinya berzina telah berubah menjadi saksi atas si wanita, dan undang-undang tidak menoleh kepada pengakuan dia akan zina itu.

Meniti Jalan Mudah ke Surga

     Dari Abu Darda’ berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Siapa saja yang melalui jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan dengannya jalan ke surga. Sesungguhnya malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayapnya karena ridha dengan orang yang mencari ilmu; dan sesungguhnya benar-benar akan memintakan ampun untuk orang yang alim (berilmu), yaitu siapa saja yang berada di langit dan bumi hingga ikan-ikan di lautan sekalipun. 
     Ketahuilah bahwa kelebihan orang yang alim (berilmu) atas orang yang ahli ibadah seperti kelebihan rembulan atas bintang-bintang yang lainnya. Sesungguhnya, para ulama itu adalah pewaris para nabi yang tidak mewarisi dinar dan tidak pula dirham, dan yang mereka wariskan adalah ilmu. Sehingga siapa saja yang mengambilnya, maka sungguh ia telah mengambil bagiannya dengan sempurna.” (HR. Ahmad). 
     Imam Ahmad berkata: “Mereka itu adalah para ulil amri sesudahnya. Dan mereka para umara (penguasa) dan ulama.” Sudaraku sekalian: Sungguh, para penguasa di zaman sekarang ini telah rusak semuanya, tidak seorang pun dari mereka yang menegakkan syariah, serta tidak menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Mereka berpaling dari seruan kebenaran (Islam), dan dari menolongnya, bahkan mereka bersepakat untuk memeranginya dan melawan para pengembannya. Sehingga sudah tidak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan dari mereka, bahkan yang ada pada mereka hanyalah keburukan, makar (tipu daya) dan pengkhianatan. 
     Mereka telah mengeluarkan diri mereka sendiri dari sebagai pewaris Muhammad Saw, sehingga sudah tidak ada pewaris Beliau, kecuali kaum Muslim dan para aktivis yang bekerja siang dan malam untuk menegakkan syariah Allah di muka bumi, yang dengan terang-terangan menyatakan berlepas diri dari para penguasa. Mereka memimpin umat menuju aktivitas untuk menegakkan syariah Allah; dan juga para tentara yang mencerminkan pusat kekuatan, yaitu mereka yang dengan kekuatannya melakukan penggulingan terhadap para penguasa, demi menolong Allah dan Rasulullah, menolong agamanya dan umat Islam. Inilah sebagian dari pewaris Rasulullah Saw yang masih tersisa. 
     Maka, bagi masing-masing pewaris hendaklah mengambil bagian dari peninggalan Rasulullah, kemudian menunaikan hak dan kewajibannya hingga tegak Negara Khilafah, yaitu negara bagi al-Qur’an dan as-Sunnah, yang telah tiba saatnya. Ya Allah jadikan kami di antara para tentaranya dan di antara orang-orang yang terlibat dalam menegakkannya. 



 Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 9/2/2012.

Hanya Khilafah yang Dapat Melindungi Kesucian Qur’an, Darah, Negeri dan Sumber Daya Umat

     Pada tanggal 20 Februari 2012, tentara salib kolonialis membakar Qur’an Yang Mulia bersama dengan beberapa buku Islam lainnya. Dua orang Muslim mengucapkan shahadat ketika mencoba untuk mencegah tindakan jahat dan memalukan ini. Setelah muncul reaksi yang sangat keras dari umat Islam, para penjajah kolonial tampaknya meminta maaf dan memerintahkan penyelidikan atas masalah ini untuk menenangkan massa. Wahai Mujahid Muslims Afghanistan! Ini bukan sesuatu hal yang baru. 
       Kita telah menyaksikan pembuatan kartun Nabi SAW, penodaan Al-Qur’an di Teluk Guantanamo dan pembuatan film “Fitna” oleh anggota parlemen Belanda. Kita semua tahu apa yang terjadi atas para tahanan di Teluk Guantanamo dan Bagram, yang hingga kini masih terjadi. Semua kejahatan ini tidak manusiawi ini jauh lebih sedikit yang terungkap daripada yang belum terkuak sama sekali. Bukti-bukti ini cukup untuk mengetahui seberapa besar kebencian Amerika dan sekutunya terhadap umat Islam. Selain itu, Anda pasti telah melihat kekejaman yang besar yang dilakukan oleh AS dan para sekutunya tentara salib di Abu Ghraib, Fallujah, Qandahar, Helmand, Kunar, Wardak, Nuristan dan Waziristan. 
     Misalnya, orang Amerika telah mendobrak pintu-pintu rumah, telah memperbudak rakyat dan telah membunuh kaum perempuan, anak-anak dan orang-orang tua Afghanistan, setelah terlebih dulu menganiaya mereka. Contoh yang paling mencolok dari kekejaman AS adalah yang dilakukan atas seorang Muslimah Pakistan yaitu Dr. Afia Siddique, yang dipenjara selama 86 tahun, padahal dia menderita kanker dan hamil. Cerita yang serupa dari kejahatan ini seperti kekejaman yang terus terjadi di Somalia, Yaman dan Pakistan. Semua ini menunjukkan bahwa Amerika dan pasukan sekutunya telah kehilangan semua kualitas kemanusian dan telah mengadopsi sifat-sifat barbar. 
      Wahai Orang-orang Yang Jujur dan Berhati Tulus! Ini adalah situasi yang Anda hadapi setelah runtuhnya Daulah Khilafah. Anda tahu bahwa Anda adalah umat terbaik, Anda adalah pewaris Nabi SAW, Khulufaur Rashidin dan para Penakluk, yang mengorbankan hidup mereka di jalan Tuhan mereka, Allah SWT. Anda adalah pewaris Mu’tasim yang mengirimkan bala tentara Islam yang besar bagi tentara Romawi untuk melindungi kehormatan seorang wanita muslim, ketika dia berteriak Ya, Mu’tasim! Anda adalah putra Harun Ar-Rashid yang mengirim surat kepada Kaisar Bizantium dengan mengatakan “Dari Harun Al Rashid, Khalifah orang-orang yang beriman atas Nicephorus, anjing Romawi: Saya telah membaca surat Anda, Anda tidak akan mendengar, Anda akan melihat jawaban saya. ” 
     Khalifah kemudian mengirim tentara besar atas Kekaisaran Bizantium dan memaksa Kaisar Nicephorus untuk mematuhi perjanjian tersebut. Namun, para penguasa pengkhianat hari ini menandatangani pakta strategis dengan musuh-musuh yang sama dan sebagian Mujahidin juga bersedia untuk memiliki kesepakatan damai dengan tentara salib itu. Hizbut Tahrir meminta negara Muslim dan Mujahidin Afghanistan untuk berusaha dan berjuang untuk mendirikan kembali Daulah Islam (Khilafah) untuk melindungi kesucian Al Qur’an, negeri dan sumber daya umat. 
     Sebagaimana yang dikatakan Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya Imam adalah perisai, di belakangnya lah umat berperang dan melindungi dirinya ” [Sahih Muslim] Allah سبحانه وتعالى berfirman:

 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” 
[Al-Imran, 3:118] 


Artikel di atas berdasarkan terjemahan dari selebaran yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir, Wiliyah Afghanistan. 

 Sumber :www.khilafah.com

Kamis, 01 Maret 2012

Banyak Orang yang Bertanya

Banyak di antara mereka yang bertanya, mengapa anda menyibukkan diri untuk mempelajari hal2 yang berbau islam? 

     Aku menjawab, Aku adalah seorang muslim, dan tak ingin islam hanya sebagai status di KTP saja tanpa tau makna dari islam itu sendiri apa. Dengan mempelajari islam maka saya akan semakin dekat dengan pencipta saya yaitu Allah swt, dengan semakin dekat maka saya akan semakin kenal siapa DIA dan apabila sudah semakin kenal maka rasa cinta ini akan muncul dengan sangat luar biasa kepada-NYA, karna seseorang yang sedang dilanda cinta maka akan memunculkan rasa penghambaan dan mau melakukan apa saja yang diperintahkan oleh-NYA dan menjauhi apa saja yang tidak di sukai-NYA. 



Banyak yang bertanya, mengapa anda sangat suka membaca al-qur’an di banding membaca majalah2 remaja yang sangat bermanfaat untuk pengetahuan fashion, merk hp dll? 

      Aku menjawab, Apakah anda pernah di kirim surat cinta dari seorang kekasih? Jika pernah maka apa yang anda lakukan? Tentu membacanya berulang kali dan tanpa bosan kan?! Itu pula yang saya alami, kekasih saya ialah Allah swt dan al-qur’an adalah surat cinta dari-NYA, karna saya sangat mencintainya maka surat cintanya selalu say a baca untuk menutupi rasa rinduku ini kepada DIRI-NYA. 

Banyak yang bertanya pula, Bagaimana anda akan berlaku romantis dengan pasangan anda sedangkan anda tidak melakukan aktivitas pacaran? Jadi tentu anda tidak memiliki pengalaman!

    Aku menjawab, sesungguhnya perlakuan romantis itu adalah sebuah perasaan dan saya sudah mempunyai semua itu, serta saya sudah memiliki panduan bagaimana caranya romantis yaitu dari Rasulullah saw, soal pengalaman atau tidak anda tentu tau sebuah pepatah air diam tandanya dalam. Jadi jangan anggap remeh saya dalam memanjakan pasangan saya. 

Banyak juga yang bertanya, Mengapa anda memilih wanita yang memakai bajunya lebar2 dan tentu itu ga modern kali bro? 

   Aku menjawab, sesungguhnya bukanlah modern atau tidak yang saya pilih tetapi taat atau tidak dia kepada Rabb-NYA, tentu saya akan memilih yang taat kepada Allah swt, yang dapat menjaga kehormatannya, suaminya maupun keluarganya, dan tentu tidak menjual murah bentuk tubuhnya kepada orang banyak, dan sesungguhnya wanita shaleha seperti itu adalah bidadari yang di turunkan oleh Allah swt ke dunia ini, dan kelak saya akan mendapatnya.. amin



Zaenal Al-fath

Rabu, 29 Februari 2012

Pesan agung para salaf ,untukmu wahai bidadari dunia

     Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib berwasiat kepada puterinya, “Janganlah engkau cemburu, sebab itu adalah kunci perceraian, dan janganlah engkau suka mencela, karena hal itu menimbulkan kemurkaan.
     Bercelaklah, karena hal itu adalah perhiasan paling indah, dan farfum yang paling baik adalah air.” Abud Darda’ berkata kepada isterinya, “Jika engkau melihatku marah, maka redakanlah kemarahanku. Jika aku melihatmu marah kepadaku, maka aku meredakanmu. Jika tidak, kita tidak harmonis.” Ambillah pemaafan dariku, maka engkau melanggengkan cintaku. Janganlah engkau berbicara dengan keras sepertiku, ketika aku sedang marah    Janganlah menabuhku (untuk memancing kemarahan) seperti engkau menabuh rebana, sekalipun. Sebab, engkau tidak tahu bagaimana orang yang ditinggal pergi Janganlah banyak mengeluh sehingga melenyapkan dayaku Lalu hatiku enggan terhadapmu; sebab hati itu berbolak-balik
     Sesungguhnya aku melihat cinta dan kebencian dalam hati Jika keduanya berhimpun, maka cinta pasti akan pergi ‘Amr bin Hajar, Raja Kindah, meminang Ummu Ayyas binti ‘Auf. Ketika dia akan dibawa kepada suaminya, ibunya, Umamah binti al-Haris menemui puterinya lalu berpesan kepadanya dengan suatu pesan yang menjelaskan dasar-dasar kehidupan yang bahagia dan kewajibannya kepada suaminya yang patut menjadi undang-undang bagi semua wanita. Ia berpesan:“Wahai puteriku, engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar, dan engkau beralih pada kehidupan yang di dalamnya engkau naik untuk orang yang lalai dan membantu orang yang berakal. Seandainya wanita tidak membutuhkan suami karena kedua orang tuanya masih cukup dan keduanya sangat membutuhkanya, niscaya akulah orang yang paling tidak membutuhkannya. Tetapi kaum wanita diciptakan untuk laki-laki, dan karena mereka pula laki-laki diciptakan.
     Wahai puteriku, sesungguhnya engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar dan engkau berganti kehidupan, di dalamnya engkau naik kepada keluarga yang belum engkau kenal dan teman yang engkau belum terbiasa dengannya. Ia dengan kekuasaannya menjadi pengawas dan raja atasmu, maka jadilah engkau sebagai abdi, niscaya ia menjadi abdimu pula. Peliharalah untuknya 10 perkara, niscaya ini akan menjadi kekayaan bagimu.
     Pertama dan kedua, tunduk kepadanya dengan qana’ah (merasa cukup), serta mendengar dan patuh kepadanya.
   Ketiga dan keempat, memperhatikan mata dan hidungnya. Jangan sampai matanya melihat suatu keburukan darimu, dan jangan sampai mencium darimu kecuali aroma yang paling harum.
     Kelima dan keenam, memperhatikan tidur dan makannya. Karena terlambat makan akan bergejolak dan menggagalkan tidur itu membuat orang marah.
   Ketujuh dan kedelapan, menjaga hartanya dan memelihara keluarga dan kerabatnya. Inti perkara berkenaan dengan harta ialah mengaturnya dengan baik, sedangkan berkenaan dengan keluarga ialah menghargainya dengan baik.
     Kesembilan dan kesepuluh, jangan menentang perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Karena jika engkau menyelisihi perintahnya, maka hatinya menjadi kesal dan jika engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau tidak merasa aman terhadap pengkhianatannya.
     Kemudian janganlah engkau bergembira di hadapannya ketika dia bersedih, dan jangan pula bersedih di hadapannya ketika dia bergembira” Ummu Ma’ashirah menasihati puterinya dengan nasihat berikut ini yang telah diramunya dengan senyum dan air matanya: “Wahai puteriku, engkau akan memulai kehidupan yang baru… Suatu kehidupan yang tiada tempat di dalamnya untuk ibumu, ayahmu, atau untuk seorang pun dari saudaramu.
    Engkau akan menjadi teman bagi seorang pria yang tidak ingin ada seorangpun yang menyekutuinya berkenaan denganmu hingga walaupun ia berasal dari daging dan darahmu. Jadilah engkau sebagai isteri, wahai puteriku, dan jadilah engkau sebagai ibu baginya. Jadikanlah ia merasa bahwa engkau adalah segalanya dalam kehidupannya dan segalanya dalam dunianya. Ingatlah selalu bahwa suami itu anak-anak yang besar, jarang sekali kata-kata manis yang membahagiakannya. Jangan engkau menjadikannya merasa bahwa dengan dia menikahimu, ia telah menghalangimu dari keluargamu. Perasaan ini sendiri juga dirasakan olehnya.
     Sebab, dia juga telah meninggalkan rumah kedua orang tuanya dan meninggalkan keluarganya karenamu. Tetapi perbedaan antara dirimu dengannya ialah perbedaan antara wanita dan laki-laki. Wanita selalu rindu kepada keluarganya, kepada rumahnya di mana dia dilahirkan, tumbuh menjadi besar dan belajar. Tetapi dia harus membiasakan dirinya dalam kehidupan yang baru ini. Ia harus mencari hakikat hidupnya bersama pria yang telah menjadi suami dan ayah bagi anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru, wahai puteriku. Inilah masa kini dan masa depanmu. Inilah mahligaimu, di mana kalian berdua bersama-sama menciptakannya.
   Adapun kedua orang tuamu adalah masa lalu. Aku tidak memintamu melupakan ayah dan ibumu serta saudara-saudaramu, karena mereka tidak akan melupakanmu selama-lamanya. Wahai sayangku, bagaimana mungkin ibu akan lupa belahan hatinya? Tetapi aku meminta kepadamu agar engkau mencintai suamimu, mendampingi suamimu, dan engkau bahagia dengan kehidupanmu bersamanya.”

Referensi:
(Panduan Lengkap Nikah Dari A Sampai Z, Penulis Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin Abdir Razzaq, Penterjemah Ahmad Saikhu, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir)

Selasa, 28 Februari 2012

Surat dari Anak yang di ABORSI


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh Teruntuk Bundaku tersayang... Dear Bunda... Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh

nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda.... Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat... 
   Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan. Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya. 
     Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. 
     Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam. Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda. Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu... 
     Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang- orang itu. Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... 
     Nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian. Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak. Sudah dulu ya bunda... nanda mau main- main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda....muach!


STOP PACARAN and SEX BFORE MARRIED... 
AVOID to ABORTION...!!


Kontroversi Injil Kuno yang Mengabarkan Kedatangan Nabi Muhammad

   REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Penemuan Injil kuno yang memprediksi kedatangan Nabi Muhammad telah memunculkan kontroversi, terutama yang terkait dengan kesamaannya dengan Alquran maupun kontroversi seputar keasliannya. Menurut Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga sebagai Injil Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak ada bukti yang menegaskan hipotesis tersebut. 
   Walau Injil Barnabas "mengakui" kedatangan Islam dan Nabi Muhammad SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksinya dengan Alquran. "Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas hanya kembali ke 500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400 tahun silam," demikian tulis Al-Arabiya, Senin (27/2). Adanya kontradiksi inilah yang menjadi alasan utama mengapa para sarjana Arab mengabaikan terjemahan bahasa Arab Injil tersebut, yang diterbitkan 100 tahun lalu. Sebagaimana diulas secara rinci oleh penulis dan pemikir Mesir, Abbas Mahmoud Al-Akkad. 
   Dalam sebuah analisis yang ditulisnya pada 26 Oktober 1959 di surat kabar Al-Akhbar, Akkad mengatakan deskripsi neraka dalam Injil Barnabas didasarkan pada informasi yang relatif baru yang tidak tersedia pada saat di mana teks itu seharusnya ditulis. "Sejumlah deskripsi yang tertulis dalam Injil itu merupakan kutipan orang-orang Eropa dari sumber-sumber Arab," ungkapnya. Akkad menambahkan, kisah Injil Barnabas tentang bagaimana Yesus mengabarkan tentang munculnya Nabi Muhammad kepada kerumunan ribuan pengikutnya amat sulit dipercaya. 
     Injil ini, kata dia, mengandung beberapa kesalahan yang begitu vulgar, baik bagi Yahudi, Kristen, maupun Muslim. Misalnya, sambung Akkad, kitab itu mengatakan ada sembilan lapis langit dan yang kesepuluh adalah surga. Sementara dalam Alquran hanya ada tujuh lapis langit. Juga klaim Injil yang menyatakan perawan Maria tidak merasakan sakit saat melahirkan Yesus. Padahal, dalam Alquran disebutkan Maryam menderita kesakitan saat melahirkan putranya. Menurut Injil (Barnabas), Yesus mengatakan kepada imam Yahudi bahwa dirinya bukan Mesiah dan Mesiah sesungguhnya adalah Muhammad SAW. "Ini berarti ada penolakan atas keberadaan Mesiah, yang tak lain adalah Yesus sendiri. Dengan demikian, seolah-olah Yesus dan Muhammad tampak seperti satu orang yang sama," kata Akkad. Kitab Injil ini juga berisi informasi yang tidak memiliki kredibilitas sejarah, seperti adanya tiga tentara—masing-masing terdiri dari 200.000 tentara—di Palestina. Sedangkan seluruh penduduk Palestina sekitar 2.000 tahun lalu, tidak mencapai 200.000. Tragisnya, Palestina saat itu diduduki oleh Romawi, dan tak mungkin diizinkan memiliki bala tentara sendiri. Demikian pula, lanjut Akkad, kalimat terakhir dalam Bab 217 yang menyatakan bahwa tubuh Yesus dibebani 100 pon batu. 
     "Ini menegaskan bahwa Injil tersebut ditulis baru-baru ini, karena penggunaan pon sebagai satuan berat untuk pertama kali dilakukan oleh Dinasti Ottoman, dalam sebuah eksperimen dengan Italia dan Spanyol. Dan kata-kata "pon" tidak pernah dikenal pada masa Yesus. Menurut Akkad, salah satu fakta paling mencolok yang disebutkan dalam Injil Barnabas terdapat dalam Bab 53, yang mengatakan bahwa pada Hari Kiamat bulan akan berubah menjadi balok darah. Dan pada hari kedua, darah ini akan menetes ke bumi seperti embun. Kemudian pada hari ketiga, bintang-bintang akan bertempur laksana serdadu perang. "Berdasarkan sejumlah penelitian, Injil Barnabas ditulis pada Abad Pertengahan oleh seorang Yahudi Eropa yang cukup akrab dengan Alquran dan Injil. Dia kemudian mencampur-adukkan fakta dan opini dari berbagai sumber, tanpa diketahui motif dan tendensinya," tandas Akkad. 

 Sumber: Republika.co.id

Senin, 27 Februari 2012

SEJARAH KALENDER HIJRIYAH

Bagi kita, sudah tidak asing dalam menggunakan kalender-kalender masehi bahkan kitapun hafal betul mulai dari bulan yang pertama sampai bulan yang terakhir yakni bulan ke 12 (dan saya pun begitu pula karna sudah jadi kalender nasional). Tapi sebagai muslim tahukah kita tentang bulan-bulan dalam kalender hijriyah dan dalam satu bulan terdapat berapa hari? Jika belum, berikut saya uraikan mulai dari sejarah terbentuknya penanggalan islam ini (kalender Hijriyah), simak baik2 ya? Cekidot! 


 Sejarah Penentuan Tarikh Islam (Tahun Hijriyah)

     Menurut riwayat para ulama ahli tarikh yang masyhur, tarikh Islam mula-mula ditetapkan oleh Umar bin Khattab r.a. ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijrah. Menurut kisahnya, hal ini terjadi disebabkan pada suatu hari Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari r.a. tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya. Hal itu menyulitkan bagi Umar untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurusnya, sebab ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru. Oleh sebab itu,     Umar mengadakan musyawarah dengan orang yang terpandang dikala itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam. Dalam musyawarah tersebut ada beberapa pilihan tahun bersejarah sebagai patokan untuk memulai tarikh Islam tersebut yaitu: tahun kelahiran Nabi Muhammad, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul, tahun wafatnya, atau ketika Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah. Diantara pilihan tersebut maka akhirnya ditetapkanlah bahwa dimulai dari hari berpindahnya (hijrahnya) Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah menjadi awal tarikh Islam yaitu awal tahun Hijriyah, sebagaimana dahulu telah ditetapkan bahwa, hari Nabi Isa a.s. dilahirkan ditetapkan sebagai awal tahun Miladiyah atau Masihiyah.   Kemudian setelah permulaan tahun itu diputuskan, maka dimusyawarahkan pula bulan apa yang baik dipergunakan untuk tiap-tiap awal tahun tersebut.Akhirnya setelah dipilih maka ditetapkanlah bahwa bulan Muharramlah yang dipergunakan untuk permulaan tahun Islam. 

Kenapa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ditetapkan sebagai permulaan Tarikh Islam (Tahun Hijriah)?

     Hijrahnya Nabi sangat besar artinya dalam sejarah perkembangan da’wah Islamiyah. Karena setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, da’wah Islam mulai mencapai kejayaannya yang gemilang. Kalau sebelum hijrah ummat Islam adalah golongan yang ditindas dan disiksa oleh kaum Musyrikin, maka setelah Nabi hijrah kaum muslimin telah mempunyai kedudukan yang kuat dan telah terbentuk sebuah negara Islam yang memiliki peraturan, pimpinan serta undang-undang tersendiri. Oleh karena itu diharapkan peristiwa hijrah akan dikenang oleh umat Islam pada tiap-tiap tahun bagaimana perjuangan yang gigih dan pengorbanan tenaga dan jiwa raga Nabi serta para sahabatnya dalam meneggakkan Islam. Disamping itu hijrah Nabi juga menunjukkan bahwa Allah memisahkan dan membedakan antara yang haq dan yang bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah. 

Apa sebab Bulan Muharram dijadikan bulan pertama bagi tahun Hijriah?

     Pada dasarnya sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi keluar dari kota Mekkah pada hari kamis akhir bulan Shafar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal (20 September 622 M) untuk menuju ke Madinah. Dan menurut al-Mas’udi, Rasulullah memasuki Madinah tepat pada malam hari 12 Rabi’ul Awwal. Sementara Umar dan para sahabat-sahabatnya menetapkan awal bulan hijriyah adalah bulan Muharram bukannya bulan Rabi’ul Awwal adalah semata-mata memandang bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mula-mula Nabi berniat untuk berhijrah. Selain itu di bulan Muharram ini pulalah para jama’ah haji baru selesai mengerjakan ibadah haji dan pulang kenegerinya masing-masing. 
     Dengan adanya keputusan yang demikian itu, seolah-olah hijrah Nabi jatuh pada bulan Muharram dan dipandang patut sebagai permulaan tahun didalam Islam. 


Adapun Nama-Nama Bulan dan Nama-Nama Hari serta Lamanya Hari Dalam Tarikh Islam (Tahun Hijriyah)    
                                        
 - Nama-Nama Bulan dalam Tarikh Islam dan Lamanya Hari



No
Tarikh Islam
Lama Hari
1
MUHARAM
30
2
SAFAR
29
3
RABI’UL AWAL
30
4
RABI’UL AKHIR
29
5
JUMADIL AWAL
30
6
JUMADIL AKHIR
29
7
RAJAB
30
8
SYA’BAN
29
9
RAMADHAN
30
10
SYAWAL
29
11
DZULKAIDAH
30
12
DZULHIJJAH
29/30
Total Hari dalam 1 Tahun
354/355

 - Nama-Nama Hari dalam Tarikh Islam

NO
Hari dalam Tarikh Islam
Terjemahan
1
AL-ITSNAYN
Senin
2
ATS-TSALAATSA’
Selasa
3
AL-ARBA’AA/AR-RAABI’
Rabu
4
AL-KHAMSATUN
Kamis
5
AL-JUMU’AH
Jum’at
6
AS-SABAT
Sabtu
7
AL-AHAD
Minggu



Kesimpulan

     Sebagai seorang muslim wajib bagi kita hafal nama-nama bulan, lamanya hari dan nama-nama hari dalam tarikh islam (tahun hijriyah) (“maklum saya juga ga hafal tapi lagi menghafal, hehehe”) meskipun system penanggalan sekarang yang digunakan adalah penanggalan masehi. Tapi, kita jangan lupa dengan status kita sebagi muslim, dimana kita juga mempunyai perhitungan sendiri, sejarah sendiri serta metode sendiri dalam mengatur kehidupan. Maka dari itu marilah kita bersama-sama mulailah dari hal yang kecil seperti tarikh islam ini untuk kita hafal kembali atau bisa kita gunakan kembali dalam kehidupan sehari-hari dan jangan sampai tarikh islam ini kita lupakan bahkan hilang di telan zaman. Wallahu’alam 


Referensi :
 - Sirah Nabawiyah, Buku Kesatu, oleh: DR. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy Riwayat Nabi Muhammad, jilid II, halaman : 30 – 39


 Terima kasih kepada seorang hamba Allah yang telah bertanya kepada saya tentang nama 1 bulan sebelum ramadhan dalam tarikh islam dan saya lupa nama bulan tersebut, inilah yang menjadi motivasi saya untuk menuliskan artikel ini dengan tujuan untuk menyadarkan kita semua betapa pentingnya Islam bagi kita salah satunya tarikh islam ini.


Artikel ini diterbikan di: 
 - Yahoo mail 
 - Facebook zaenal al-fath 
 - Blog http://remajapejuang.blogspot.com

Sa’ad bin Mu’adz, The Unstopable!

[D'Rise-#15] D’riser, coba bayangin ketika suatu saat kita ikut terjun ke tengah medan peperangan kolosal. Hunusan pedang, lesatan panah, dan lemparan tombak berseliweran tak tentu arah. Saat itu kita punya dua pilihan, lari tunggang langgang dari medan perang atau justru terus merangsek ke tengah mencari musuh? Seorang Sa’adz bin Muadz, justeru menghapus pilihan yang pertama. Pada perang Badar ketika rasull mempersilahkan sahabatnya menyampaikan buah pikiranya, berdirilah sahabat berkulit putih, bertubuh tinggi, gagah, berwajah rupawan dan berjenggot indah ini dan berkata: "Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepada Anda, kami percaya dan mengakui bahwa apa yang Anda bawa itu adalah hal yang benar, dan telah kami berikan pula ikrar dan janji-janji kami. Maka, laksanakahlah terus ya Rasulullah apa yang Anda inginkan, dan kami akan selalu bersama Anda. Dan, demi Allah yang telah mengutus Anda membawa kebenaran, seandainya Anda mengadapkan kami ke lautan ini, lalu Anda menceburkan diri ke dalamnya, pastilah kami akan ikut mencebur, tak seorang pun yang akan mundur dan kami tidak keberatan untuk menghadapi musuh esok pagi! Sungguh kami tabah dalam pertempuran dan teguh menghadapi perjuangan. Dan, semoga Allah akan memperlihatkan kepada Anda tindakan kami yang menyenangkan hati. Maka, marilah kita berangkat dengan berkah Allah Taala." Dalam perang khandaq, Rasullulah membangun parit di sekeliling benteng pertahanan untuk mencegah serangan musuh di sekeliling kota madinah. Ketika Rasul berencana untuk berunding agar gempuran itu tidak terjadi, Rasul minta pendapat dari sahabat dan Sa’ad bin Mu’adz angkat bicara: "Wahai Rasululallah, dahulu kami dan orang-orang itu berada dalam kemusyrikan dan pemujaan berhala, tiada mengabdikan diri kepada Allah dan tidak kenal kepada-Nya, sedang mereka tak mengharapkan akan dapat makan sebutir kurma pun dari hasil bumi kami, kecuali bila disuguhkan atau dengan cara jual beli. Sekarang apakah setelah kami beroleh kehormatan dari Allah dengan memeluk Islam dan mendapat bimbingan untuk menerimanya, dan setelah kami dimuliakan-Nya dengan Anda dan dengan agama itu, lalu kami harus menyerahkan harta kekayaan kami? Demi Allah kami tidak memerlukan itu dan demi Allah kami tak hendak memberi kepada mereka, kecuali pedang. hingga Allah menjatuhkan putusan-Nya dalam mengadili kami dengan mereka!" Pada perang khandaq itu Sa’ad terluka (riwayat Al-Baihaqi dari Jabir r.a menyebutkan terluka di bagian mata karena tombak). Dalam keadaan terluka beliau berdoa. " Ya Allah, jika dari peperangan dengan Qurays ini masih ada yang Engkau sisakan, panjangkanlah umurku untuk menghadapinya! Karena, tidak ada golongan yang diinginkan untuk menghadapi mereka daripada kaum yang telah menganiaya Rasul-Mu, telah mendustakan dan mengusrinya...! Dan seandainya Engaku telah mengakhiri perang antara kami dengan mereka, jadikanlah kiranya musibah yang telah menimpa diriku sekaran ini sebagai jalan untuk menemui syahid. Dan janganlah aku dimatikan sebelum tercapainya yang memuaskan hatiku dengan Bani Quraidha...!" Doa itu dikabul. Ketika pasukan Islam melakukan pengepungan hingga 25 hari di benteng Bani Quraidhah setelah perang khandaq. Hingga bani Quraidhah menyerahkan urusannya pada Sa’ad bin Mu’adz yang mereka pikir akan membela mereka. Rasullulah setuju. Ketika sa’ad datang dalam keadaan terluka, orang-orang (Anshar) berkata kepadanya, ‘Wahai Abu Amr, sesungguhnya Rasulullah saw. telah memberikan kepadamu otoritas dalam perkara ini untuk menetapkan hukumnya.” Setelah itu, Sa‘ad menetapkan, “Sesungguhnya aku menghukum mereka, yaitu: laki-lakinya dibunuh, harta mereka diambil dan dibagi-bagi; sedangkan wanita dan anak-anak mereka dijadikan sabaya (hamba sahaya karena turut dalam pertempuran). Dan rasull memuji atas keputusan itu. Dan beberapa hari setelah itu Sa’ad meninggal. Rasulullah Saw pernah bersabda tentang Sa'ad bin Mu'adz, "Sa'ad telah menggoncangkan 'Arsy, dan jenazahnya diantar 70.000 malaikat." (HR Al-Baihagi dari Ibnu `Umar r.a.) Dalam riwayat lain diceritakan bahwa Jibril menemui Nabi Saw lalu bertanya, "Siapakah hamba saleh yang wafat sehingga pintu-pintu langit terbuka untuknya dan `Arsy bergetar?" Nabi kemudian keluar, ternyata Sa'ad bin Mu`adz telah wafat. (HR Al-Baihaqi dari Jabir r.a) Diceritakan pula bahwa ketika mengusung jenazah Sa'ad, orang-orang mengatakan, "Ya Rasulullah, kami belum pernah mengusung jenazah yang lebih ringan daripada ini." Beliau menjelaskan, "Kalian merasa ringan, karena malaikat telah turun tangan, padahal sebelumnya mereka belum pernah ikut mengusung jenazah bersama-sama kalian." (Riwayat Ibnu Sa'ad dari Mahmud bin Lubaid) Driser, begitulah balasan bagi seorang yang unstopable (tidak dapat dihentikan) penuh menyambut perang laksana menyambut janji Allah akan surga atas mati sahid. Jadi, udah seharusnya keberanian seorang Sa’ad bin Mu’adz kita tanam dalam diri kita agar tak kenal rasa takut kecuali kepada Allah swt dalam menyampaikan kebenaran dan menjaga kemuliaan Islam dalam naungan khilafah. Allahu Akbar! Sumber: D'rise online